Tulisan kali ini, masih seputar dunia literasi. Tiga tulisan sebelumnya bisa kalian baca juga di blog ini. Mulai dari sejarah penyuntingan, proses penyuntingan buku, kalimat efektif dalam teks eksplanasi, serta kalimat efektif dalam penyuntingan buku.
Sejak 2009 lalu, saya mulai terjun di dunia literasi. Sejak itulah saya aktif sebagai editor maupun copyeditor naskah di sebuah penerbit dan freelance di beberapa instansi penerbitan jurnal ilmiah, bahkan hingga saat ini. FYI, saya membuat wirausaha berlabel Bundamami Writing and Editing Expert yang bisa kalian temukan info lengkapnya di Google Maps.
Lalu, profesi seperti apa sih editor dan copyeditor ini? Tugas copyeditor itu apa saja? Tarif jasa seorang copyeditor itu berapa? Kenapa profesi ini kurang populer di kalangan anak-anak ketika ditanya tentang cita-citanya? Yuk, dibaca sampai selesai ya Gaesss ya.
Sebenarnya, editor dan copyeditor ini sangat lazim dalam obrolan di bidang usaha penerbitan buku, media massa, maupun jurnal ilmiah. Untuk profesi editor, saya akan bahas lebih detail di tulisan lain. Nah, untuk copyeditor akan saya bahas sekarang juga di sini.
Copyeditor
Sebelum membahas tentang copyeditor, sebutan untuk orang yang mengerjakannya, ada baiknya kita bahas dulu mengenai proses kegiatannya, copyediting. Copyediting ini merupakan salah satu tahap yang harus dilalui sebuah naskah dalam proses penerbitan, baik buku, koran, majalah, maupun jurnal ilmiah.
Copyediting merupakan tahap ketika sebuah naskah mengalami proses penyuntingan secara mekanik. Di tulisan saya sebelumnya, Mengenal Proses Penyuntingan Buku, sudah dibahas sekilas mengenai tahap copyediting ini.
sumber: Canva Pro |
Seorang copyeditor bertanggung jawab pada proses penyuntingan mekanis. Hal ini berarti copyeditor harus fokus meneliti naskah, jika terdapat kesalahan dari segi tata bahasa, kaidah ejaan, dan kesesuaian dengan gaya selingkung masing-masing penerbit.
Seorang copyeditor biasanya tidak bekerja sendiri. Untuk mencapai hasil kerja yang optimal, copyeditor bekerja dalam satu tim bersama editor, proofreader, dan layouter.
Tugas Copyeditor
Tugas seorang copyeditor sebenarnya cukup rumit atau disebut njelimet dalam bahasa Jawa. Seorang copyeditor harus memiliki skill menguasai aturan tata bahasa, pemahaman terhadap EYD/kaidah ejaan yang berlaku, tata kalimat dan paragraf, serta alur tulisan yang nyaman dibaca.
sumber: Canva Pro |
Copyeditor juga harus memastikan penyajian tulisan memiliki keterbacaan yang layak, serta bebas dari kesalahan seperti typo/salah ketik, penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan lain sebagainya. Tahap copyediting ini sangat penting bagi suksesnya sebuah calon naskah untuk terbit. Tanpa hasil kerja copyeditor untuk menyajikan tulisan yang nyaman dan layak baca, sebuah buku tidak dapat mencapai kesuksesannya di kancah dunia literasi.
Fee Copyeditor
Setelah mengetahui definisi dan pentingnya peran seorang copyeditor, selanjutnya pasti kita penasaran dengan tarif seorang copyeditor, kan? Di Indonesia, memang belum ada aturan resmi tarif seorang copyeditor.
Baru-baru ini, komunitas Penpro (Penulis Profesional) yang mengusahakan adanya sertifikasi penyunting di BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), juga mengusahakan terbentuknya daftar tarif resmi untuk copyeditor dan editor.
Nah, aturan daftar tarif resmi ini masih dikaji sama petinggi Penpro dan BNSP tuh. Jadi, kita tunggu aja info selanjutnya, ya.
Sebagai freelance editor dan copyeditor, selama ini saya menerapkan tarif sesuai kriteria yang saya buat sendiri. Tentunya dengan mengamati dan berdiskusi dengan sesama editor/copyeditor di beberapa instansi serta penerbit.
Misalnya untuk editing jurnal ilmiah, maka saya berlakukan tarif sekian rupiah per karakter nonspasi pada naskah mentah yang masuk. Hal ini karena tulisan jurnal ilmiah biasanya kan spasi satu, rapat sekali dan membutuhkan crosscheck ke banyak sumber referensi ilmiah lainnya. Jadi, tarifnya pun menyesuaikan effort yang saya gunakan, dong!
Sementara untuk naskah buku, saya memberlakukan tarif harga paket. Sebelum muncul harga, saya harus mengecek naskahnya terlebih dahulu.
Beberapa hal yang saya cek, di antaranya jumlah halaman, tema, tenggat waktu, serta kondisi naskah. Hal ini agar saya dapat menentukan, apakah naskah tersebut butuh penyuntingan ringan, sedang, atau berat. Setelah mengecek semua hal tersebut, barulah bisa muncul harga penyuntingan per paket buku.
Penutup
Nah, itulah sekilas pengenalan tentang profesi copyeditor. Profesi yang selama ini jarang diminati bocah. Profesi copyeditor merupakan profesi 'behind the scene' terbitnya sebuah buku hingga tersaji cantik di hadapan para pembaca. Buku yang baik serta berpotensi best seller, biasanya lahir dari buah pikir penulis hebat dan campur tangan tim copyeditor dan editor yang tangguh.
Setelah mengenal profesi dan tugas-tugasnya, sekarang kalian juga harus tahu apa persyaratan untuk menjadi seorang editor/copyeditor yang andal dan tangguh. Syarat-syarat tersebut saya bahas di artikel selanjutnya. Thank you for reading!
7 comments