Sumber: Canva |
“Bunda, seragam sekolah Kakak sudah kekecilan. Apa boleh Kakak pesan seragam baru di sekolah?”
“Bunda, ada teman sekolah Adek yang mau pindah sekolah. Kira-kira kita bisa beri kado apa buat teman Adek, ya?”
“Bunda, ada teman kantor Ayah yang baru melahirkan. Besok weekend kita beli kado untuk bayinya dan nengokin ke rumahnya, yuk!”
Terbayang kan Gaesss, bagaimana pusingnya kalau kondisi di atas, terjadi saat di tanggal tua? Seluruh anggota keluarga tiba-tiba request pengeluaran uang mendadak, yang efeknya bikin pusing tujuh keliling bagi Bunda, sebagai menteri keuangan di rumah.
Ya, dialog itu nyata adanya dan pernah saya alami beberapa waktu lalu, sebelum mengenal PINA tentunya. Eits, apa itu PINA? Sabar, yuk lanjut baca dulu.
Dulu, saya sering mengalami keruwetan hidup seperti dialog di atas. Setelah saya introspeksi dan telusuri, ternyata saya belum disiplin menerapkan perencanaan keuangan atau lazim disebut sebagai budgeting.
Sumber: Canva |
Apa itu Budgeting?
Budgeting atau penganggaran, BUKAN pengangguran, lho. Budgeting menurut pemahaman saya, merupakan proses pembuatan rencana anggaran keuangan dalam periode tertentu, yang disusun sedemikian rupa, agar tercapai keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.
“A budget is telling your money where to go, instead of wondering where it went,” ujar Dave Ramsey. Seorang penulis buku bestseller, The Total Money Makeover, sekaligus penasihat keuangan yang cukup terkenal di Amerika Serikat dan juga penyiar di program radio Ramsey Show.
Jadi, cukup jelas ya, budgeting itu semacam proses untuk merencanakan dan mengatur ke mana uang kita akan dialokasikan. Bikin budgeting semacam tugasnya manajer keuangan, gitu deh!
Sumber: Canva dan Dokumentasi Pribadi |
Seberapa Penting Budgeting itu?
Budgeting merupakan hal yang wajib kita lakukan, jika tidak ingin jatuh pada kesulitan-kesulitan terkait keuangan. Seberapa penting? Menurut saya, penting banget dan harus dilakukan sedini mungkin.
Insight untuk membuat budgeting ini sebenarnya sudah saya pelajari sejak di bangku kuliah. Anak kuliah biasanya kan harus mengatur uang saku yang minimalis banget, untuk keperluan kuliah sehari-hari. Misalnya fotokopi handout kuliah, jajan di kantin kampus, untuk iuran kado ketika ada teman yang berulang tahun, atau bayar kost dan uang makan buat yang kuliahnya jauh dari orang tua.
Di masa kuliah, saya membuat budgeting yang sangat simple dan cukup diingat-ingat di otak saja. Hal ini karena nilai cashflow yang tidak terlalu besar dan pos-pos kebutuhan juga tidak terlalu banyak. Jadi, berbentuk seperti aplikasi pencatatan keuangan pribadi, sudah mampu mendokumentasikan budgeting saya di masa kuliah.
Berbeda dengan ketika sudah menjadi Ibu. Tentunya semua jauh lebih rumit, saat jumlah anggota keluarga bertambah, kan. Sekarang, pencatatan keuangan pribadi seperti zaman kuliah, harus berubah menjadi aplikasi perencanaan keuangan untuk keluarga.
Di awal menikah, saya sudah membuat budgeting yang saya simpan dalam aplikasi perencanaan keuangan keluarga. Semua tercatat rapi dan sukses menjaga cashflow tetap seimbang dan aman, bahkan surplus.
Seiring waktu berjalan, anggota keluarga bertambah, kebutuhan juga meningkat. Misalnya, kelahiran anak pertama, suami melanjutkan kuliah ke benua seberang, lalu anak kedua juga lahir, dan sebagainya. Dengan aktivitas sebagai Ibu yang seolah tiada akhir, kegiatan membuat budgeting mulai terabaikan dan tergeser oleh kegiatan lain seputar mengurus rumah dan anak-anak.
Akibatnya, saya hanya mengingat-ingat budgeting yang saya buat. Tidak sempat menuliskannya dalam aplikasi perencanaan keuangan apa pun. Kalau pun menuliskannya, hanya dalam lembaran kertas yang tidak terorganisir dengan rapi.
Sampai terjadilah peristiwa seperti dialog di atas tadi. Saya pusing tujuh keliling karena kebutuhan anggaran jadi membengkak. Sementara saya tidak menyediakan pos-pos keuangan untuk kebutuhan mendadak dan insidental seperti itu.
Ditambah lagi, selama 2 tahun pandemi melanda, banyak pos pengeluaran berubah menjadi online. Belanja online, sekolah online yang membutuhkan laptop, transfer sana-sini, berlangganan ini dan itu. Semuanya makin lepas kendali dan tidak dapat tercatat dengan baik.
Akhirnya, kami (saya dan suami) meninjau ulang seluruh bukti-bukti pencatatan keuangan keluarga dan kondisi finansial keluarga kami. Alhamdulillah, kondisi kesehatan finansial kami masih tergolong baik-baik saja. Hanya saja, karena tidak disiplin dalam aplikasi budgeting, membuat banyak pengeluaran yang kurang terasa manfaatnya untuk jangka panjang. Kami menyebutnya mubadzir.
Kami sepakat untuk segera mencari solusinya. Setelah browsing sana-sini, membaca berbagai literatur keuangan, dan berdiskusi dengan beberapa teman, bertemulah saya dengan aplikasi PINA ini.
Sumber: Canva |
Apa itu PINA?
PINA merupakan sebuah aplikasi perencanaan keuangan dengan berbagai fitur, tools automasi, dan konten, yang dapat membantu kita mengatur keuangan menjadi lebih baik dan menumbuhkan aset sesuai impian kita di masa depan.
Awalnya saya sempat ragu ketika akan meng-install aplikasi PINA ini. Saya khawatir akan keamanan data pribadi saya yang nantinya akan di-upload. Setelah eksplorasi website PINA tersebut, saya jadi lebih yakin untuk meng-install dan menggunakan Aplikasi PINA, karena:
- PINA menggunakan rekening investasi yang disediakan oleh BNI (Bank Negara Indonesia). Bank yang reputasinya cukup baik di negara kita, nih.
- Server PINA berada di lokasi yang cukup aman dan memiliki sertifikasi tier 3 ISO.
- PINA menggunakan enkripsi data (Sectigo RSA Domain Validation Secure Server CA), sehingga transaksi dan pertukaran data tetap terlindungi dengan baik.
- Jika melakukan top up dana di PINA, maka dana nasabah akan disimpan di Rekening Dana Nasabah (RDN) untuk saham dan Bank Kustodian untuk Reksa dana, sehingga insyaAllah selalu aman.
- PINA tidak pernah menyimpan data login bank milik nasabah. Koneksi dilindungi dengan enkripsi 256-bit.
- Dan yang terakhir dan terpenting adalah PT. Trust Sekuritas yang menaungi PINA ini, sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Kita jadi makin percaya dan lebih tenang, kan.
Jadi, PINA itu aplikasi catatan keuangan pribadi maupun keluarga, yang dapat membantu sekaligus mengedukasi kita untuk meningkatkan literasi finansial. PINA juga dapat membantu kita membuat aplikasi budgeting, membantu membuat keputusan finansial agar lebih mudah dan relevan, serta membantu untuk berinvestasi lebih cerdas. So, sudah siap untuk mencapai kebebasan finansial bersama PINA? Let’s check this out!
Fitur-Fitur Aplikasi PINA
Selayaknya sebuah aplikasi catatan keuangan pribadi, PINA memiliki beberapa fitur unggulan yang sangat bermanfaat dan menarik untuk ditelusuri. Beberapa fitur PINA yang saya bahas kali ini, yaitu:
a. NetWorth
NetWorth, dari segi bahasa bermakna kekayaan/aset bersih yang dimiliki. Fitur NetWorth ini dapat membantu kita mengelola aset-aset tersebut.
Misalnya uang, emas, properti, kendaraan, saham, reksa dana, surat berharga, hak cipta, bahkan crypto. Semua dapat disimpan pencatatannya di bagian NetWorth ini.
Selain itu, fitur NetWorth juga dapat dikoneksikan dengan akun jaminan hari tua, akun finansial, dan akun investasi yang dimiliki, sehingga pengelolaan dan pengawasannya menjadi lebih praktis dan simple, hanya dalam satu akun PINA.
Selain dapat mengelola dan memantau aset, aplikasi PINA juga dapat membantu kita menganalisis aset-aset yang kita miliki. Bagaimana progres perkembangan aset kita, bagaimana proyeksi manfaatnya di masa mendatang, semua dapat dianalisis dengan aplikasi PINA.
b. Save
Di fitur save ini, kita dapat membuat aplikasi budgeting yang sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing. Kita dapat mengatur dan mengelola sendiri alokasi dana pemasukan dan pengeluaran di seluruh akun finansial yang kita miliki.
Kita dapat menghubungkan akun finansial dengan akun PINA. Jadi, cashflow di akun finansial kita dapat terpantau dengan lebih baik dan aman.
c. Classroom
Fitur classroom ini berfungsi untuk mengedukasi kita dengan aneka informasi dan artikel terkait keuangan. Fitur ini bermanfaat banget untuk menambah wawasan kita seputar literasi finansial.
d. Investasi
Fitur investasi ini membantu kita untuk melakukan dan memantau investasi dengan lebih mudah dan praktis. Kita dapat memilih untuk berinvestasi melalui saham atau reksa dana. Semua investasi kita dapat terpantau perkembangannya melalui aplikasi investasi terpercaya yaitu PINA.
Sumber: Canva |
Masih menurut Dave Ramsey, “Savings without a mission, is garbage.” Menabung tanpa ada misi atau tujuan yang ingin dicapai, ibaratnya sampah, sama aja sia-sia, kan.
Jadi, quote di atas sejalan dengan kelengkapan fitur investasi di PINA ini. Sebelum berinvestasi, kita dapat menentukan terlebih dahulu goals/tujuan yang ingin kita capai dengan investasi yang akan kita lakukan. Tanpa goals keuangan dalam aplikasi investasi terpercaya seperti PINA ini, kita tidak dapat memotivasi diri untuk selalu disiplin menabung atau berinvestasi, kan.
Aplikasi Budgeting PINA Bikin Cashflow Stabil dan Aman
Salah satu fitur PINA yang menurut saya cocok banget dengan kondisi saya saat ini adalah fitur save, yang berupa pembuatan aplikasi budgeting. Seperti cerita saya di awal, kondisi keuangan saya mulai lepas kendali, ketika saya tidak lagi membuat budgeting untuk keuangan keluarga. Setelah mengetahui fitur PINA yang satu ini, saya langsung tertarik untuk mencobanya.
Tahap pertama kita harus mendaftar dan menghubungkan akun finansial kita ke aplikasi PINA ini. Setelah itu, buka bagian pembuatan aplikasi budgeting. Kita akan diarahkan untuk mengisi kolom-kolom, seperti jumlah pemasukan dan jumlah alokasi budget yang kita siapkan untuk pos-pos pengeluaran.
Sumber: Canva |
Setelah itu, kita dapat menambahkan detail budget di tahap selanjutnya. Misalnya budget untuk rumah tangga, makanan dan minuman, kebutuhan pendidikan, transportasi, keagamaan, donasi, hadiah, dan sebagainya. Banyak sekali kolom detail budget yang dapat diisi dan kita sesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi masing-masing.
Setelah mengisi detail budget, maka PINA akan memantau melalui akun finansial kamu. Apakah kamu masih dalam zona aman untuk menggunakan anggaran atau sudah melebihi perencanaan (over budget) yang telah dibuat. Dengan begitu, kita jadi waspada dan lebih aman dalam memanfaatkan cashflow, sesuai dengan pos-pos kebutuhan, kan.
Kesimpulan
Setelah menggunakan aplikasi budgeting PINA, saya merasa kondisi keuangan keluarga lebih tertata rapi dan membuat hati lebih tenang. Kapan pun ada kondisi yang membutuhkan alokasi dana dadakan, seperti ilustrasi dialog di atas tadi, semua dananya sudah aman tersedia karena saya mengaturnya menggunakan aplikasi budgeting yang saya buat di PINA.
Selain segala fitur dan manfaat PINA yang saya ceritakan di atas, PINA juga sedang mengadakan promo cashback gede, lho. Jika kamu disiplin dan rutin menabung per bulan, selama minimal 12 bulan, maka PINA akan memberikan cashback 5%, maksimal hingga 10 juta. Mau? Silakan cari tahu cara ikutan Promo Cashback up to 10 Juta dari PINA!
Buat kamu yang ingin keuangannya juga tertata rapi dan dapat berinvestasi dengan cerdas, silakan download aplikasi PINA untuk Android dan aplikasi PINA untuk iOS. Ingat, #SemuaBisaBebas mendapat kemudahan atur uang dan investasi, hanya di PINA.
Ini pengalamanku menggunakan PINA. Share ceritamu seputar PINA dan literasi keuangan di kolom komentar, ya. Yuk, cerdas finansial bersama PINA!
62 comments
Makasih rekomendasinya, Mbak
Aku juga gak telaten disuruh catat mencatat. Biasanya hanya bertahan di bulan ketiga, lalu bye~
Kini gak ada alasan untuk itu, karena semuanya terekam dengan baik melalui apps PINA.
Meski belum verifikasi tetapi saya sudah sangat terbantu
PINA ini detail banget ya, aman juga lah ya karena rekening investasi milik Bank Negara.
Aplikasi PINA ini memudahkan kita untuk mengatur cash flow biar aman dan stabil
Aku juga udah nyobain PINA ini mba buat financial goalsku. Cocok banget buat yang masih berantakan ngatur keuangan sih ya. Semakin nyoba fiturnya juga makin ketagihan buat bikin perencanaan keuangan lebih baik lagi.
Iya ya, kadang aku pun cukup keteteran karena selama ini, baru sampai tahap pencatatan untuk pemasukan dan pengeluaran saja. Tahap perencanaan keuangan seringnya terlewat setiap bulannya. Waduw, gawat banget kalau tiba-tiba butuh pengeluaran besar nan dadakan, apalagi karena nggak dipersiapkan porsi dananya sebelumnya.
Dan Aplikasi PINA ini bisa membantu untuk membuat rencana pengeluaran dan anggaran/budgeting sesuai dengan kebutuhan
Dengan apps PINA, pengaturan keuangan bisa lebih jeli dan akuntable yaa..
Sekarang makin mudah bikin budgeting, ada aplikasi PINA
Maka perlunya pengaturan keuangan dengan baik, bisa manfaatkan PINA
Biar manajemen keuangan juga makin stabil
Udah nyobain fitur-fiturnya juga
Kerasa banget terbantu ngatur cash flow sejak pakai aplikasi PINA
Gak ada lagi deh cerita bocor-bocor