Keguguran
Teringat hari ini 2 tahun lalu, tepatnya 5 Juni 2020 jam 8 pagi, saya terbaring di meja anestesi, bersiap melalui tahap demi tahap proses kuretase. Ya, kuretase merupakan tindakan paling aman dan efektif untuk mengangkat sisa jaringan janin di dalam rahim setelah terjadi keguguran. Sebuah proses yang saya sendiri bahkan tidak pernah terlintas akan mengalaminya.
Semua berawal dari Ramadan di tahun 2020 lalu. Aktivitas bulan Ramadan yang cukup padat membuat saya lupa bahwa jadwal menstruasi sudah terlewat. Suatu pagi saya mual muntah parah, awalnya saya pikir masuk angin biasa. Setelah cek kalender menstruasi di handphone, ternyata sudah terlambat hampir dua minggu. Kemudian bergegas saya cek dengan alat tes kehamilan, hasilnya dua garis merah muncul.
Sumber gambar: Canva |
Sedikit flashback, memang di tahun 2019, saya dan suami sepakat untuk melepas IUD dan bersiap menjalani program hamil anak ketiga. Sejak awal menikah, kami memang sudah berencana untuk memiliki tiga anak.
Ketika memasuki masa pandemi di tahun 2020, rencana hamil anak ketiga akan kami tunda terlebih dahulu. Melihat situasi dan kondisi pandemi saat itu, sepertinya risiko sangat tinggi jika harus sering-sering ke RS. Mengingat dua kehamilan sebelumnya, saya sering kontrol ke RS karena morning sickness parah sampai bulan ke-5 kehamilan.
Alhamdulillah, Allah memberi anugerah kehamilan anak ketiga, meski di masa pandemi. Memang di luar rencana kami, tetapi kami tetap menerimanya dengan penuh rasa syukur dan sorak bahagia seisi rumah, terutama kedua anak kami yang memang ingin sekali punya adik bayi.
Meski saya menerima kehamilan tersebut dengan gembira, ternyata saya juga merasa cemas dan galau bukan kepalang. Saya khawatir akan kelangsungan proses kehamilan ini, akan seperti apa kehamilan di masa pandemi nanti, mengingat semua kegiatan mendadak dilakukan from home. Bagaimana jika tertular Covid saat kontrol ke RS? Bagaimana persalinannya nanti? Apakah saya bisa menjalani kehamilan sehat seperti dua kehamilan saya sebelumnya? Dan masih banyak lagi pertanyaan berkecamuk di pikiran.
Sumber gambar: Canva |
Hal ini makin membuat gejala morning sickness bertambah parah dan badan saya lemah tak bertenaga karena tidak banyak zat gizi yang masuk dan terserap tubuh. Selain itu, mungkin rasa cemas berlebihan juga menjadi salah satu penyebab yang membuat kondisi hormon tidak stabil, sehingga mengakibatkan janin tidak berkembang optimal. Padahal kebutuhan gizi janin sangat penting untuk diperhatikan, agar nanti tumbuh menjadi bayi sehat dan terhindar dari bahaya stunting.
Singkat cerita, di minggu ke-7 kehamilan, saya mengalami perdarahan. Setelah dicek dokter, Alhamdulillah janin masih bisa diselamatkan. Obat-obatan penguat rahim dan pereda mual muntah pun diresepkan oleh dokter.
Qadarullah, di minggu ke-10 saya kembali mengalami perdarahan hebat dan dokter mengatakan bahwa janin sudah tidak bisa diselamatkan. Insya Allah kami sudah ikhlas, jika memang inilah yang terbaik dari-Nya.
Gizi Penting untuk Program Hamil
Dari pengalaman 2 tahun lalu tersebut, saya sadar, mungkin saya kurang mempersiapkan kondisi tubuh untuk menjalani kehamilan dengan memenuhi kebutuhan akan zat gizi yang penting saat proses kehamilan. Mempersiapkan tubuh agar siap menjalani kehamilan sehat, memang tidak bisa instan. Semua harus dipersiapkan jauh-jauh hari, minimal 3 – 4 bulan sebelumnya. Misalnya, mulai rutin sarapan pagi dengan menu sehat, rutin mengonsumsi banyak sayuran hijau, mengurangi menu daging merah agar tidak memperparah mual muntah di awal kehamilan, dan sebagainya.
Sumber gambar: Canva |
Semoga teman-teman semua dapat mengambil hikmah dari pengalaman saya dan jangan sampai mengalami hal yang sama, ya. So, saya ingin sedikit berbagi tentang tips mempersiapkan diri untuk memenuhi zat gizi penting, agar sukses menjalani program hamil. Let’s check this out!
1. Asam Folat
Asam folat ini penting sekali untuk mempersiapkan tubuh menjalani kehamilan sehat. Mengonsumsi asam folat minimal 400 mcg sejak 3 bulan sebelum kehamilan, hingga proses kehamilan dan persalinan, ternyata dapat membantu mengurangi risiko kejadian cacat dan gangguan otak pada janin.Pasalnya, asam folat ini bermanfaat dalam pembentukan tabung saraf di otak pada masa-masa awal kehamilan. Asam folat banyak dikandung dalam kacang-kacangan, alpukat, sayuran berdaun hijau, dan sebagainya.
2. Zat Besi
Salah satu zat gizi yang juga harus dipersiapkan jauh-jauh hari saat menjalani program hamil adalah zat besi. Mengapa harus jauh-jauh hari menyiapkannya? Kalian mungkin masih ingat, bahwa siklus pembentukan sel darah terjadi dalam rentang waktu 120 hari. Itulah mengapa, pemenuhan zat besi yang cukup juga harus dilakukan minimal tiga bulan sebelum proses kehamilan terjadi.
Zat besi ini penting dalam pembentukan sel darah merah yang akan mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh, termasuk ke janin saat masih di dalam rahim. Makanan dengan kandungan zat besi tinggi dapat membuat Ibu dan janin terhindar dari risiko mengalami anemia dan gangguan komplikasi pada janin. Selain itu, cadangan zat besi juga dibutuhkan saat proses persalinan nanti.
Makanan tinggi kandungan zat besi, di antaranya daging sapi, ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan sebagainya.
3. Kalsium
Kalsium sangat penting untuk program hamil karena dapat membantu sistem reproduksi tubuh berjalan lebih optimal. Selain itu, kalsium juga bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang dan gigi Ibu serta bayi selama kehamilan hingga masa menyusui.
Makanan yang mengandung tinggi kalsium, yaitu produk olahan susu seperti susu, keju, yoghurt, ikan laut, brokoli, dan sebagainya.
4. Vitamin E
Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas penyebab kerusakan jaringan tubuh. Dalam sistem reproduksi, vitamin E juga terbukti mampu melindungi sperma dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga vitamin E dapat membantu menjaga kualitas sperma tetap optimal untuk proses program hamil.
Makanan yang mengandung tinggi vitamin E seperti alpukat, kacang-kacangan, buah kiwi, brokoli, dan lain sebagainya.
5. Yodium
Yodium merupakan salah satu zat gizi penting yang harus dipenuhi dalam program hamil. Yodium dapat membantu perkembangan otak dan saraf pada janin.
Kekurangan yodium selama masa kehamilan, dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, atau kematian pada bayi baru lahir. Makanan tinggi yodium terdapat pada produk seafood, produk olahan susu, dan telur.
Sumber gambar: Canva |
PT. Kehamilan Sehat Sejahtera
Program hamil memang harus dipersiapkan secara tepat, terencana dengan baik, dan dalam pengawasan dokter kandungan yang berpengalaman. Buat kalian yang sedang merencanakan program hamil, kalian bisa merencanakannya bersama PT. Kehamilan Sehat Sejahtera.
PT. Kehamilan Sehat Sejahtera merupakan klinik kehamilan dengan pelayanan terlengkap dan terpercaya sejak 2016. Pencetus berdirinya PT. Kehamilan Sehat Sejahtera, sekaligus CEO di klinik tersebut adalah Bapak Agus Jatmika Soegiarto.
Pak Agus membangun bisnis klinik kehamilan sehat ini awalnya karena beliau juga pernah merasakan menjadi pejuang “dua garis merah” beberapa tahun lalu. Beliau ingin usahanya ini dapat bermanfaat dan membantu masyarakat luas untuk memperoleh layanan kesehatan seputar kehamilan dengan fasilitas terbaik dan harga yang terjangkau oleh berbagai kalangan.
Hingga tahun 2021 lalu, PT. Kehamilan Sehat Sejahtera tercatat telah memiliki 15 cabang dan akan terus berkembang di masa mendatang. Cabang-cabang klinik kehamilan sehat tersebut telah tersebar di beberapa kota di Indonesia, di antaranya Jakarta Timur, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Palembang.
Klinik tersebut bekerja sama dengan dokter spesialis yang berpengalaman dan mumpuni di bidangnya dalam memberikan pelayanan program hamil, pemeriksaan kehamilan, pemasangan IUD, persalinan normal, senam hamil, vaksinasi, laboratorium, dan poli kesehatan anak.
Program Hamil di Klinik Kehamilan Sehat
Buat kalian pasangan suami istri yang ingin merencanakan program hamil, kalian bisa berkunjung ke salah satu klinik Kehamilan Sehat terdekat di kota kalian. Pelayanan program hamil di Klinik Kehamilan Sehat meliputi beberapa tahap pemeriksaan, di antaranya:
1. Cek Suhu Tubuh dan Tekanan Darah
Untuk memastikan pasien yang datang memiliki suhu tubuh normal dan kondisi benar-benar sehat.2. USG Transvaginal
3. Konsultasi dan Pembahasan Hasil USG Program Hamil
4. Analisis Sperma
5. Pemberian Obat dan Vitamin
Kemudian, dokter akan meresepkan obat dan vitamin untuk menunjang proses program hamil tersebut.6. Cek USG Ulang di Hari ke-12
Kesimpulan
Nah, buat kalian pejuang “dua garis merah,” ayo tetap semangat berikhtiar. Penuhi kebutuhan gizinya, mulailah dengan pola hidup sehat, dan berkonsultasilah dengan dokter kandungan berpengalaman di klinik yang aman dan terpercaya, seperti Klinik Kehamilan Sehat ini. Untuk mengetahui layanan dan alamat lengkapnya, kalian dapat berkunjung ke laman resminya di kehamilansehat.com.
Ini pengalaman saya. Yuk, ceritakan pengalaman kalian berikhtiar menjalani program hamil dan proses kehamilan sehat selama ini.
6 comments