Assalamualaikum Sobat Bunda...
Di bulan Juni ini saya dapat rezeki nomplok yang tak terduga, yaitu bisa bergabung di Kelas Gratis BRT-SEO. Kebayang dong gimana happy-nya, Emak macam saya yang buta coding ini masuk di kelas yang isinya kebanyakan orang yang paham coding. Tentu saja saya tertatih mengikuti pembahasannya. Namun, cukup memotivasi dan bikin penasaran. Ibarat manusia, saya masih di tahap bayi yang belajar merangkak di dunia blogger dan SEO.
BRT-SEO Class
Kalian tahu apa itu BRT-SEO Class? BRT-SEO Class itu salah satu kelas bikinan BRT Network. Oiya, kepanjangan BRT itu Blogger Ruang Tunggu. Kenapa harus di ruang tunggu? Saya juga gak ngerti. Hehe. Kalau mau kepoin, silakan main ke markasnya.
BRT-SEO Class ini merupakan kelas yang membahas tentang cara-cara memperbaiki dan meningkatkan performa blog melalui SEO. Kelas ini berlangsung selama sebulan penuh dengan metode belajar yang cukup unik.
Uniknya di mana?
Peserta tidak melulu dicekoki/disuapi materi dari para pengajar. Namun, peserta dibiarkan bebas menangkap sendiri semua ilmu yang bertebaran di kelas, yaitu obrolan di WAG dan diskusi saat GMeet. Peserta hanya diberi kisi-kisi materi yang menggiring ke tujuan, misalnya memperbaiki performa blog melalui perbaikan robots.txt, mengecek performa blog melalui Meta SEO Inspector, proses menanam link, dll. Sukses atau tidaknya, semua bergantung pada seberapa keras usaha masing-masing peserta.
BRT-SEO Class kali ini digawangi oleh 5 blogger mastah sebagai pengajar yang sudah tidak diragukan lagi keahliannya di bidang SEO. Mereka adalah Mas Pewe, Mbak Monica, Mbak Gilang, Mas Aldhi Fajar, dan Mas Priyo Harjiyono. Terima kasih banyak untuk sharing ilmu dan pengalaman para mastah semua. Semoga menjadi amal jariyah yang membawa pada surga-Nya kelak. Aamiin Yaa Rabb.
Rangkaian BRT-SEO Class ini juga mencakup Webinar setiap Sabtu malam melalui kanal GMeet yang tema bahasannya berbeda-beda. Nah, di Sabtu ke-3 Webinar GMeet membahas tentang Google Analytics dan Google Search Console.
Pemateri kali ini adalah Mas Priyo Harjiyono. Beliau adalah seorang guru di SMK Swasta Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Selain itu, beliau juga pengajar di salah satu universitas di Yogyakarta pada bidang praktikum kuliah mikrokontroller dan pembelajaran berbasis multimedia. Jadi, sudah tidak diragukan lagi keahliannya, kan!
Google Analytics (GA)
GA ini merupakan salah satu tool milik Google yang berfungsi untuk mengetahui performa blog kita di mata pengunjung/pembaca/users. Nah, di GA ini kita akan mendapat berbagai data yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan performa blog kita. Sebelum mengulik lebih jauh, ada beberapa istilah dalam GA yang harus kita ketahui, di antaranya:
Users
User di sini maksudnya pembaca/pengguna/pengunjung blog kita. Siapa pun yang pernah mengunjungi blog kita, meski hanya 1x, maka dianggap users. Biasanya users diidentifikasi dari IP address yang kita gunakan. Jadi, meski kita mengunjungi sebuah blog berkali-kali, maka tetap dianggap 1 user, karena identitas kita dikenali 1x.
Sessions
Sessions artinya koneksi yang dilakukan users ketika dia mengakses sebuah halaman web dalam rentang waktu tertentu. Ketika menjelaskan sessions ini, Mas Priyo menggunakan contoh pada situs mobile banking.
Saat membuka situs mobile banking, jika dalam sekian menit kita tidak melakukan aktivitas apa pun, maka aplikasi akan otomatis logout atau memutus session, demi keamanan data pengguna. Session expired, begitu biasanya notifikasi yang akan muncul dan kita wajib login ulang jika ingin masuk kembali.
Pada blog, session dihitung dalam rentang waktu 30 menit. Begini ilustrasinya, saya membuka blog, saat sedang asyik scroll, tiba-tiba harus menemani anak balita saya ke toilet selama 30 menit. Setelah selesai dari toilet, saya kembali ke depan laptop (sudah cuci tangan tentunya, ya, hehe) dan membuka blog yang sama tadi. Maka interaksi saya dengan blog sudah terhitung 2 sessions, karena lebih dari 30 menit baru ada aktivitas kembali di blog tersebut.
Bagaimana jika setelah 30 menit, saya buka blog yang tadi, kemudian me-refresh halaman tersebut dan scroll sana sini. Maka tidak hanya sessions yang bertambah, page views pun terhitung bertambah 1 lagi. Alhamdulillah, dong ya!
Namun, jangan sampai saat kalian gabut (gak ada kerjaan lagi) lalu standby depan laptop dan bolak-balik refresh halaman blog kalian, biar page views naik. Don't try this at home! Ora ilok jenenge. Hahaha.
Page Views
Setiap halaman web yang kita kunjungi itu disebut page views. Ketika saya berkunjung ke sebuah website. Masuk di homepage, kemudian scroll dan dapat judul artikel yang menarik, masuklah saya ke artikel A.
Kemudian di artikel A isinya kurang seru, maka saya balik lagi ke homepage. Tak lama scroll di homepage saya menemukan artikel lain yang menarik, maka masuklah saya ke artikel B.
Di dalam artikel B saya menemukan link ke artikel C. Masuklah saya ke artikel C. Setelah selesai, saya berhenti membaca karena harus segera salat Dzuhur.
Maka interaksi saya dengan website tersebut:
Homepage - Artikel A - Homepage - Artikel B - Artikel C = terhitung 5 page views.
Jika 5 page views itu saya lakukan dalam waktu 20 menit, maka terhitung 1 session.
Bounce Rate
Bounce rate itu persentase seberapa banyak pengunjung yang masuk ke blog kita, tetapi hanya membuka 1 halaman saja, tak lama kemudian keluar. Ibarat bola basket, setelah kita lempar ke tanah, maka 1x mendarat di tanah, kemudian naik memantul ke udara lagi. Kalau bola sepak beda lagi ya, tidak akan memantul, makanya saya pakai contoh bola basket saja, sudah jangan protes, hahaha.
Bounce rate dihitung dengan rumus jumlah kunjungan yang hanya membuka 1 page, dibagi total kunjungan, kemudian kali 100%. Jadi, jika dalam 100 kunjungan, hanya 20 pengunjung yang buka 1 page saja terus keluar, maka bounce rate = 20% (ngarep banget bisa turun jadi segitu, ya kan! Haha).
Semakin kecil nilai bounce rate, maka semakin baik performa blog kita. Artinya pengunjung betah berinteraksi dengan blog kita!
Namun, jangan terlalu ngebet juga ingin bounce rate-nya turun, ya. Secara default memang bounce rate itu tinggi, karena dihitung dari berapa kali blog kita mengirim data baru ke GA. Misal kita scroll, mengisi form email, klik internal link, itu dianggap tidak bouncing, kan kita berinteraksi dengan page tersebut. Tidak hanya buka page terus ditinggal tidur, ya.
Dalam menyikapi tingginya nilai bounce rate ini, jika memang susah diturunkan, lalu apa yang bisa kita maksimalkan untuk mengimbanginya? Ya maksimalkan di artikel. Misal kita menulis artikel yang topiknya sangat dibutuhkan, dibuat saling berkaitan dengan artikel lain di blog kita sehingga memungkinkan pembaca untuk klik internal link, kemudian menyediakan widget menarik atau program Call to Action yang menarik sehingga pembaca penasaran untuk mencobanya, dll. Intinya buatlah pembaca tertarik dan betah berlama-lama di blog kita.
Nah, setelah paham beberapa istilah dalam GA di atas, kita bisa dengan mudah membaca dan menginterpretasikan data-data yang kita lihat di GA.
Menu dalam Google Analytics
Jika membuka GA, maka akan tampak menu berbaris rapi ke bawah. Ketika klik salah satunya, maka ada sub-menu yang terlihat dan klik lagi untuk menampilkan data yang lebih detail. Berikut menu dan kegunaannya:
Real time
Menu real time ini menunjukkan berapa banyak pengunjung yang sedang mengakses blog kita saat ini. Jika kita membuka menu real time ini tetapi angkanya menunjukkan 0 (nol), padahal kita sedang membuka blog tersebut di tab lain, maka berarti ID property yang kita masukkan tidak tepat. Cek lagi apakah sudah benar setting ID property tersebut mengarah ke blog kita.
Selain menunjukkan jumlah pengunjung saat ini, menu real time juga menunjukkan halaman mana saja yang sedang mereka akses, dari mana lokasi pengunjung, dan jalur mana yang mereka tempuh hingga terdampar di blog kita. Bisa dari jalur referral atau organic.
Audience
Menu audience ini menurut saya merupakan menu paling banyak manfaatnya. Apalagi jika dapat mengunakannya dengan optimal untuk meningkatkan engagement dengan pengunjung blog. Wah, hasilnya bakalan mantap!
Di menu audience ini kita bisa tahu seberapa banyak users baru dan users lama yang kembali lagi mengunjungi blog tersebut. Selain itu, kita juga bisa tahu performa blog kita melalui jumlah session, page views, bounce rate, dll.
Hal yang tak kalah penting dapat kita ketahui dari GA melalui menu audience ini adalah karakteristik pengunjung blog kita. Mulai dari lokasi, hobi, perilaku, hingga teknologi dan perangkat/gadget yang digunakan ketika mengakses blog kita. Semua dapat terdeteksi secara jelas.
Nah, apa yang bisa kita lakukan?
Tentu saja kita bisa mengoptimalkan penggunaan data tersebut dengan cara menyediakan/membuat isi blog kita sesuai dengan karakteristik audience. Memenuhi ekspektasi audience blog akan membuat pengunjung semakin betah berlama-lama mengeksplorasi blog kita.
Misalnya data dari GA menunjukkan bahwa audience kita kebanyakan wanita berusia 24-35 tahun dengan kebiasaan belanja di marketplace dan hobi memasak. Maka kita bisa membuat artikel-artikel seputar resep masakan, review peralatan masak, review tempat kuliner, dan hal-hal lain yang masih berhubungan dengan karakteristik audience tadi. Mudah, kan?
Acquisition
Menu acquisition ini menunjukkan dari mana pengunjung blog kita datang. Bukan lokasi kota atau negaranya, ya. Namun, jalur datangnya pengunjung tersebut hingga membuat mereka terdampar di blog kita.
Ada 4 jalur yang terdeteksi di menu acquisition ini, yaitu:
- Direct : pengunjung langsung mengetik alamat blog kita atau dari koneksi private. Link yang kita peroleh dari WhatsApp termasuk ke jalur direct ini.
- Organic search : pengunjung menemukan blog kita dari mengetikkan keyword tertentu di mesin pencari Google. Kemudian pengunjung menemukan blog kita di deretan web yang disarankan oleh Google. Syukur-syukur blog kita ada di page one ya, hahaha ngarep banget.
- Referral : biasanya berasal dari link yang kita tanam di website lain. Jika ada users yang klik link kita dan mengarah masuk ke blog, maka akan terhitung sebagai kunjungan melalui jalur referral.
- Social : kunjungan melalui kanal sosial ini biasanya berasal dari link blog yang kita promosikan di medsos.
Behaviour
Behaviour flow di sini berbeda dengan behaviour pada menu audience di atas tadi, ya. Behaviour flow ini lebih mengarah pada tiap halaman di blog kita.
Misalnya setelah membaca postingan A, biasanya pengunjung akan beralih ke postingan C, karena masih 1 tema dengan postingan A tadi. Jadi, alurnya akan terlihat. Di sini kita bisa memanfaatkannya dengan cara menempatkan internal link yang berkualitas dan masih "nyambung" dengan tema postingan.
Di menu ini juga kita bisa mendapat insights, kira-kira halaman mana saja yang kecepatannya sudah baik, mana yang belum. Kemudian halaman mana yang lebih disukai pengunjung, dan lain sebagainya. Kemudian gunakan insights tersebut untuk membuat artikel-artikel baru yang sesuai agar performa blog kita meningkat.
Conversions
Menu conversions ini menurut saya lebih banyak bermanfaat jika blog kita difungsikan sebagai online shop. Menu conversions ini memungkinkan kita untuk menentukan tujuan/sasaran/goals dari setiap postingan yang kita buat.
Jika berbicara mengenai online shop, maka goals akhir pastilah adanya pengunjung yang memasukkan barang ke keranjang kemudian mengklik tombol 'buy'. Jika blog kita bukan online shop, kita bisa memanfaatkannya untuk menjaring data pengunjung, misal mendapatkan emailnya, membuat pengunjung mengklik download dari file yang kita bagi, mengetahui jumlah pengunjung, dan sebagainya.
Nah, itulah sekelumit ilmu tentang Google Analytics yang berhasil nyangkut di kepala saya ketika ikut Webinar Week 3 @BRT-SEO Class bersama Mas Priyo. Setelah ini, kita lihat seberapa banyak ilmu tentang GSC yang nyangkut di kepala saya, ya!
Google Search Console (GSC)
Apa sih GSC itu? Dan gimana cara pakenya? Biasanya itu yang pertama kali ditanyakan oleh blogger newbie macam saya.
Nah, menurut Mas Priyo, kalau tadi GA untuk mengecek performa blog kita di mata pembaca, sedangkan GSC ini untuk mengecek performa blog kita di mata mesin pencari Google.
Masih serupa dengan GA tadi, GSC juga merupakan tool bikinan Google yang gratis dan dapat diakses siapa saja yang terhubung dengan Google.
GSC terdiri dari beberapa menu dan sub-menu, di antaranya:
Overview
Overview ini berisi rangkuman semua data yang biasanya ditampilkan oleh GSC. Namanya juga rangkuman, jadi yang ditampilkan secara singkat saja, tidak terlalu mendetail.
Performance
Performance ini menunjukkan kinerja blog kita, salah satunya terkait dengan queries misalnya. Keyword apa saja yang biasanya dicari pengunjung melalui mesin pencari Google, kemudian membuat pengunjung terdampar di blog kita. Termasuk halaman apa saja di blog kita yang biasanya dibuka pengunjung berdasarkan saran dari mesin pencari Google.
Selain itu, negara asal pengunjung dan jenis device yang digunakan juga terlihat di menu performance ini. Jenis device dibagi ke dalam 3 macam yaitu desktop, tablet, dan mobile. Jadi, jangan khawatir, merk device kalian gak akan ketahuan, kok. Tenang aja! Hehe.
Performance ini menampilkan beberapa hal, di antaranya:
Total Clicks
Total clicks ini menunjukkan berapa banyak total pengunjung yang mengklik alamat blog kita hingga mereka sampai masuk ke homepage/artikel blog kita.
Total Impressions
Jika total clicks tadi pengunjung sudah mengeklik, maka lain halnya dengan total impressions ini. Total impressions ini seberapa banyak blog kita ditampilkan oleh Google.
Jadi saat ada yang mencari keyword 'gizi' misalnya, maka blog saya mungkin akan ditampilkan. Namun, belum tentu diklik oleh calon pembaca, kan! Jadi, banyak-banyaklah berdoa dan beberes performa blog juga, biar calon pembaca tertarik untuk klik blog kita. Enggak cuma ditayangkan, doang! Hahaha.
CTR (Clicks Through Rate)
CTR ini masih berhubungan dengan klik-klik di atas tadi. Jadi CTR itu merupakan persentase total clicks dibagi total impressions.
Average Position
Nah, ini nih angka yang menunjukkan di mana posisi kita ketika ditampilkan di Google. Apakah di page one dengan nomor urut 1 (ngarep!) atau nomor urut ke sekian dan page ke sekian? Hal itu tergantung keberuntungan dan kerja keras dalam memperbaiki performa blog, ya! Hahaha.
URL Inspection
Queries
Queries ini semacam keyword atau sekelompok kata yang biasanya digunakan pengunjung di mesin pencari Google, yang akhirnya membawa pengunjung masuk ke blog kita.
Dari menu queries ini, kita bisa mempelajari kira-kira keyword apa saja yang diminati pengunjung. Kemudian kita bisa memperbanyak artikel mengenai keyword tersebut. Harapannya seperti yang di atas saya jelaskan tadi, pengunjung betah berlama-lama mengeksplorasi isi blog kita.
Kesimpulan
Jadi, dari penjelasan saya di atas tadi, dapat disimpulkan bahwa:
Google Analytics (GA) itu tool untuk mengetahui performa blog kita di mata pengunjung. Data yang disajikan GA dapat dimanfaatkan untuk membuat artikel-artikel yang sesuai dengan karakteristik audience.
Google Search Console (GSC) itu tool untuk mengetahui performa blog kita di mata mesin pencari Google. Data dari GSC ini pun dapat kita manfaatkan untuk memenuhi ekspektasi pengunjung, dari segi memperhatikan keyword yang paling banyak dicari, halaman yang paling banyak dikunjungi, kecepatan halaman yang disukai pengunjung, dll.
Dari optimasi GA dan GSC itu, semuanya bermuara pada membuat blog kita tampil awesome di mata pembaca maupun mesin pencari, membuat pembaca betah berlama-lama di blog kita, serta Google pun senang menampilkan blog kita di halaman pencariannya. Ngarep Page One, dong!
Alhamdulillah, akhirnya selesai juga tulisan marathon kali ini, hahaha. Memang pejuang deadline garis keras. Semoga informasi ini bermanfaat untuk sesama blogger pemula seperti saya. Jika ada informasi yang kurang tepat, mohon sampaikan di comments, agar bisa diperbaiki. Terima kasih.
Semoga barokah dan bermanfaat!
28 comments
Atau mungkin ID property-nya belum tepat, bisa jadi gak terbaca juga.
Saya jadi tau apa itu "GSC" dan "GA" selama ini belum terlalu mendalam, semoga dengan banyak belajar SEO pengunjung kita semakin banyak.
Sehari bisa 10K saja saya sudah seneng wkwk
Help dong Mba, haha ... Cara nurunin Bounce rate gimana tuh? Gede banget angkanya di blog punyaku.
Gimana mau nolongin, lha bounce rate-ku sendiri juga gede Mbak... *Kabuuurr... hwkwkwkkk...
*upsss, kabuuur... takut ditimpuk talenan... hwkwkwkkk
Alhamdulillah, kelas ini beneran bikin aku pusing tujuh keliling, tapi juga di sisi lain bikin ilmu bertambah, meski aku yang gaptek ini harus tertatih-tatih jalannya. :)
Kalo Mbak Ella pastinya udah mahir, karena udah blogger profesional dan sering menang lomba pula... Bikin mupeng, hehe.