Masih dalam rangka mengisi waktu selama StayAtHome, kali ini keluarga kami melakukan aktivitas mencoba resep cemilan. Meski bukan resep baru yang kekinian, bahkan malah tergolong cemilan jadul, tapi kami belum pernah membuat sendiri, biasanya beli, hehehe. Makanya, masak-masak kali ini tergolong pengalaman baru bagi keluarga kami. Cemilan jadul yang memikat hati kami kali ini adalah KLEPON.
Meski klepon pernah nge-hits karena predikat "makanan tidak islami" tapi kami masih suka makan klepon dan tidak takut menjadi kafir jika memakannya. Kami berani mengklaim bahwa klepon yang kami buat ini cukup islami, karena proses pembuatannya diawali dengan bismillah dan diakhiri dengan hamdalah. Hahaha.
Ide awal membuat klepon ini berasal dari Ayahpapi, yang kangen jajanan pasar tapi masih khawatir dan takut kalau mau beli ke toko kue di luar sana gegara pandemi belum usai. Akhirnya meluncurlah request bikin klepon ini. Alhamdulillah, segala request makanan di rumah selama ini selalu diwujudkan, meski Bundamami kudu browsing sana-sini dan melakukan trial and error beberapa kali. Alhamdulillah juga klepon ini tergolong cemilan yang mudah dibuat dan tingkat kegagalannya cukup minimalis, tidak seperti baking yang butuh ukuran dan step by step proses yang rumit.
Resep klepon yang saya coba ini, berasal dari resep klepon Bu Fatmah Bahalwan pendiri NCC, namun dengan beberapa modifikasi sesuai kondisi bahan-bahan di rumah. Yuk, langsung aja cuss ke resepnya...
Klepon Maknyuss ala Bundamami
Bahan:
- Tepung beras ketan 250 gr
- Tepung beras putih 50 gr
- Air daun pandan suji 150 ml (untuk air ini saya cukup bingung menuliskannya, karena hanya menggunakan perkiraan saja. Kalau pakai 150 ml menurut saya kurang karena adonan belum bisa menyatu, akhirnya saya tambahkan 50ml lagi, jadi totalnya sekitar 200 ml).
- Air kapur sirih 2 sdt (kebetulan gak punya, jadi skip aja, saya gak pake bahan ini).
- Kelapa parut kukus
- Garam 1/4 sdt
- Air untuk merebus 1L
- Gula merah sisir halus 100 gr (kebetulan stok gula merah di rumah sedang menipis, jadi isiannya sebagian gula merah, sebagian lagi dark cooking chocolate)
Cara Membuat:
- Campur kedua jenis tepung beras (tepung beras ketan dan tepung beras putih) dan garam kemudian aduk rata.
- Tambahkan air kapur sirih (kalau ada, kebetulan saya gak pake karena emang gak punya) dan air pandan suji sedikit demi sedikit. Penambahan air sesuai selera ya. Indikator penambahan air yaitu sampai adonan menyatu dan dapat dipulung/dibentuk bola-bola.
- Bulatkan adonan menyerupai bola kemudian pipihkan. Taruh bahan isian (gula merah/coklat) di tengah-tengah, kemudian rapatkan adonan dan bulatkan kembali.
- Kemudian langsung masukkan klepon pada panci berisi air mendidih. Rebus hingga bola-bola klepon mengapung (tandanya sudah matang sempurna).
- Angkat dan tiriskan airnya sebentar.
- Gulingkan klepon di atas kelapa parut yang sudah dikukus dan diberi taburan sedikit garam.
- Angkat dan sajikan hangat.
Kali ini, kami membuat 2 jenis klepon yaitu klepon gula jawa dan klepon coklat. Sebenarnya hal ini hanya ketidaksengajaan karena stok gula jawa di rumah sedang terbatas (hampir habis, hahaha). Jadi, mencari-cari bahan seadanya di kulkas sebagai pengganti gula jawa. Akhirnya menemukan dark cooking chocolate yang sudah sisa beberapa blok. Tanpa pikir panjang langsung dipakai saja untuk isian klepon, karena menurut saya kan inti rasanya sama yaitu manis, cuma beda warna dan ada after taste pahit-pahit dikit kalau coklat, tapi malah seru dan bikin nagih, hehehe. Anak-anak lebih suka klepon dengan isian coklat, karena kenyal dan lembut di luar tapi coklat lumer di dalam, mantap!
Selamat mencoba teman-teman. Semoga sukses!
7 comments
Yg nggak terlupakan dari jajanan pasar klepon, ketika di gigit maka akan Crot dan muncrat isi gula merahnya wkwk
Klo klepon isi coklat sya belum pernah coba.
Ketauan banget eike gak pernah masak